Secara universal, warna memiliki pengaruh emosional seperti merah terang dan kuning yang dapat memberikan rasa semangat sedangkan biru muda dan hijau yang memberikan perasaan damai dan tentram.
Beberapa pengaruh macam warna:
Warm Color (kuning), Warmer (orange), Hot (merah)
Cool Color (sejuk) >> Green
Cool (sejuk dingin) >> Turqoise
Cold Color (dingin/freeze) >> Light/Soft Blue
Warna berdasarkan fungsi:
1. Fungsi Praktis, seperti traffic light dan bendera putih tanpa perdamaian
2. Fungsi Simbolis, seperti lambang pada P3K, logo, dan adat istiadat
3. Fungsi Estetis, seperti simbol, ekspresi, dan visualisasi
Aspek emosional warna
- Basic Personality >> prudent, impulsive, confident
- Trend >> pengaruh lingkungan, etnik, hiburan, dan media
- Budaya/Culture
Motif batik yang berbentuk seperti segitiga (tumpal) sering ditemukan pada pinggiran kain, batik juga punya ciri "crackle" yang terbentuk dari lapisan lilin yang terpecah. Motif-motif batik dari Jawa kebanyakan mempunyai makan simbolis, batik keraton jawa mengadopsi warna-warna alam seperti warna hitam, coklat, dan kuning tua.
Lalu di Korea, ada sebuah seni sulam sejak pada zaman dinasti Goryeo. Teknik sulam yang berasal dari Persia ini sudah melintasi India dan China sebelum tiba di Korea dan kemudian juga berkembang di negara tersebut. Seni sulam indah pada awalnya lebih dikenal sebagai karya sulam dalam lingkup istana kerajaan pada zaman tersebut.
Merah (mempesona, aktif, provokatif, dan spirit)
Biru (optimis, klasik, dan bonafide)
Orange (ramai, hangat, friendly, dan creative)
Green (sejuk, nyaman, dan refreshing)
Yellow (ceria, energik, dan lembut)
White (murni, suci, steril, dan bersih)
Dark Brown (membumi, hard, protektif)
Light Brown (natural, netral, konservatif, dan nyaman)
BurGundy (anggun, mahal, sempurna, dan misterius)
Pink (charming, cute, romance, interest, and loveable)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar